Cerita Hot Dewasa - Gairah Dunia Kampus (Part 1)

Cerita Hot Dewasa - Gairah Dunia Kampus. Perkenalkan nama saya Rony nama samaran tentunya. Saya punya pengalaman cukup unik nih. Ceritanye gini, saya ma temen saya KKN di Desa C***** di Jawa Barat. 1 kelompok ada 12 orang, 6 cewek dan 6 cowok. Yang cowok namanya Dodi, Yudha, Arif, Andi, Maman, dan saya, yang cewek Dian, Desi, Anggi, Fina, Rida, dan Shinta. Ada seorang temen cewek yang sudah lama saya taksir nih di Kelompok saya namanya Shinta (nama samaran), rambutnya lurus panjang sebahu lebih, kira-kira tinggi 167 cm berat 47 kg, ukuran bra saya gak tau tapi kira-kira 34B orangnya yang jelas cakep, saya dan doi cukup dekat, soalnya kita udah kenal sejak jadi mahasiswa baru, tapi saya belom berani nembak soalnya masih ingin bebas nge-jomblo. Kami sering jalan bareng sama temen-temen baik temen cewek maupun cowok, mo nonton nge-games ngerjain tugas pun sama-sama.

Kembali ke cerita, kami berangkat dari Kampus ke tempat KKN menggunakan bis. Perjalanan ke TKP memakan waktu kurang lebih enam jam. Setibanya di lokasi kami pun di sambut ramah oleh warga desa setempat. Kami perkenalkan kepada warga desa mengenai maksud dan tujuan kedatangan kami ke sini. Setelah semua kegiatan perkenalan selesai kami pun menuju rumah Pak kepala Desa untuk istirahat.
Gairah Dunia Kampus
Menjelang petang kami disuguhi hidangan yang begitu enak, ada ayam goreng ada ikan bakar dan lalapan dan tidak ketinggalan sambelnya yang maknyossss. Kami pun makan dengan lahapnya. Setelah makan kita diantar ke Mess dekat dengan rumah Pak Kades, yang memang disediakan untuk para tamu atau kerabat yang ingin menginap. Di sana kita berkumpul dan melakukan pembagian tempat tidur dan agenda yang akan kita lakukan besok pagi, setelah selesai karena udah jam 10 malem dan badan pada capek maka siap-siaplah kita menuju kamar tidur masing-masing, sebelum tidur kita para cowok ngobrol ngalor ngidul gak ada ujungnya, sampai jam 12 malem akhirnya pada ngantuk dan tidur, kecuali saya masih belom bisa tidur.

Tempat Tidur cewek dan cowo cuma dipisahin sama sekat bambu gedeg (anyaman dari bambu).

Pas mau tidur tiba-tiba HP saya berbunyi ada SMS masuk, dengan males saya ambil hape di samping dan saya buka ternyata dari Shinta "tolong temenin pipis dong kebelet banget nih, temen gue dah pada tidur semua, gue takut sendirian, gue tunggu di pintu belakang".

Saya pun bangun dan menuju pintu belakang. Emang Sumur di rumah pak kades tuh jauh, jauhnya sekitar 20 meter dari Mess. Yah dengan sedikit ngantuk saya keluar kamar.

R: Saya
S: Shinta

S: "Ron...!!! kok lama amat, dah kebelet nih gewe takut pipis sendirian, buruan gih"

Sambil berdiri agak membungkuk merapatkan pahanya dan dengan wajah yang gelisah. Mungkin pas makan tadi dia minum kebanyakan, sekarang jadi kebelet deh.

R: "Sorry gue tadi dah mau tidur, yaudah yok ke sumur"

Kemudian saya buka pintu dan si Shinta menghambur ke luar dengan jalan pelan-pelan sambil merapetin pahanya.

Tak lama kita pun nyampe sumur yang penerangannya cuma lampu 15 watt.

R: "Dah saya tunggu sini aja ya"

S: "Ih apa-apaan sih kamu gw takut, deketan sini napa"

R: "Iya deh"

Saya ngedeket ke dia jarak kami sekitar 1 m

S: "Balik badan gih, malu gue tau"

R: "Iya-iya, bawel banget sih"

Padahal saya pengen liat dia kencing, pas gue balik badan kedengeran suara kencingnya dia pssssssssssssss pissss currrrr gitu efek suaranya, belom selesai dia pipis, eh tau-tau dia teriak.

S: "awwwww ada tikussssssss!!!!"

Sontak dia berdiri dan loncat peluk saya dari belakang, jadi posisinya gue gendong dia secara reflek tubuh saya kan terbebani dan tangan saya reflek ke belakang buat nahan bokong dia dan secara gak sengaja gue nyentuh mekinya yang masih basah sama pipis, mekinya doi ternyata anget-anget, sama bulu jembinya cuma sedikit, kesempatan nih megang mekinya gak sengaja. Duh tongkol saya jadi mulai bangkit nih dan memberontak di balik celana.

R: "Mana tikusnya ?" dengan suara agak gemetar panas dingin.

S: "Tadi di kaki gue..."

R: "Mana gak ada kok???" sambil pegang elus-elus mekinya di gendongan.

S: "Awwww, idih tangannya nakal ya" sambil loncat dari gendongan.

Doi terus turun dari gendongan saya.

R: "Ih apa-apaan sih loe, gue kan gak sengaja reflek tau" kata saya, muka dia merah tomat malu kali.

Yah gimana nih celana gue basah (doi pake baju tidur model celana pendek) sambil nutupin mekinya pake tangan.

R: "Salah lo sendiri ngapain pipis pake loncat"

S: "Gimana nih tolongin gue dong, gue malu nih masa' pulang gak pake celana, gue jijik nih soalnya celana gue dah kena pipis"

R: "Yaudah gak usah dipake aja, kita pulang yuk, dingin nih di luar"

Eh beneran, tiba-tiba dia buka celana dan CD-nya yang masih nyangkut dilutut, waduh tongkol saya makin keras nih.

S: "apa liat-liat? Nih makan" dia lempar celana ke muka saya, kecium deh bau harum pipisnya, wah kurang ajar nih barangnya belom dapet Cuma bau kuahnya doang. Pas saya singkirkan celana dari muka saya liat dia udah lari-lari kecil dengan tubuh setengah telanjang bagian bawah ke rumah, gue kejar dia dari belakang lumayan liat bongkahan pantat mulus putih bin semok.

Karena jalan yang dilalui menuju rumah Pak Kades gelap, maka saat dia lari kakinya tidak sengaja kesandung batu dan jatuhlah Shinta dan teriak.

"Aduhhhhh....!!!!" kemudian dia duduk sambil pegangin lututnya yang berdarah. Akupun mendekat, kulihat di keremangan cahaya bulan lututnya berdarah "Ron, sakit nih..!!!" keluhnya, tampak air mata mengalir dari pelupuk matanya yang indah, kasihan juga saya melihatnya. "wah berdarah nih, harus segera diobati nanti bisa infeksi, Lo masih bisa jalan gak Shin???" kataku.

"Perih nih lututku kalo ditekuk, gendong ya?" pintanya, bagai ketiban durian runtuh saya pun segera gendong dia. Gendong dia di depan lagi padahal dia kan belom pake CD, waduh tongkol saya jadi mulai bangkit lagi ngeliatin meki dia aseeeeeeeem batinku dalam hati. Kubuka pintu belakang dan kududukkan dia di ruang dapur kursi makan "aku ambil kotak P3K dulu ya" kataku.

Aku pun mencari-cari kotak P3K di dalam tas di kamar. Segera setelah ketemu saya bergegas balik lagi ke dapur. "maaf ya lama, habis tasku ketumpuk di bawah" kataku. Kubuka kotak P3K dan mengambil kapas dan Alkohol untuk mensterilkan luka di lututnya. "aduh...!!!" teriaknya sambil meringis kesakitan, "Ssssssssstttt...jangan teriak-teriak nanti pada bangun". Setelah itu kututup lukanya dengan perban yang diberi Betadine. "Ron, sorry banget yah udah ngrepotin kamu and makasih banyak dah nolongin aku selama ini" katanya.

"Gapapa kok Shin kita kan dah lama jadi sahabat, lagian aku rela kok nolongin gadis secantik kamu" wajah dia memerah waktu aku mengatakan itu kepadanya.

"Ron, sebenernya aku tuh sudah lama suka sama kamu tapi aku gak berani ngungkapinnya,,," katanya. Mendengar pernyataan yang jujur tersebut saya kaget juga nih karena sebenernya saya juga udah naksir dia tapi gak berani ngungkapinnya betapa bodohnya aku ini. "SSsshinta, kalo boleh jujur saya juga udah lama naksir ama kamu" kataku agak gugup.

Dan sekonyong-konyong tanpa saya sadari dia langsung nyosor aja ke bibir saya, waduh kaget juga saya mendapatkan perlakuan yang beginian, tak tahu harus berbuat apa secara naluri kelakian saya bangkit, tangan saya mulai menjamah pundaknya kemudian turun ke buah dadanya yang masih memakai baju tidur. Kami melakukan French kiss cukup lama, lidah dan bibir kita saling berpagutan. Kurasakan toketnya semakin mengencang, ujung payudaranya mengeras, dapat saya rasakan dari sentuhan luar baju tidurnya.

Bagai magnet yang tidak mau lepas ciuman kami pun makin panas, tanganku pun terus meraba-raba tubuhnya hingga sampai ke bongkahan pantatnya yang kenyal dan montok, kuremas-remas dia merintih-rintih keenakan. Karena sudah tidak memakai celana dalam tanganku bebas menjelajahi, mengelus, dan memilin bagian vaginanya, kuelus-elus bulu pubiknya yang dicukur rapi kemudian turun menuju celah kecil yang di dalamnya terdapat benjolan kecil seperti kacang yang saya tahu dari pelajaran biologi bahwa itu namanya klitoris yang merupakan bagian sensitif dari seorang wanita. Shinta, mendesis pelan "ssshhhh ahhh" saat ku sentuh bagian clit-nya. Tongkolku pun makin mengeras dan semakin tersiksa di balik celana pendek yang kupakai.

Dengan inisiatif sendiri Shinta mencopot celana pendekku dengan CD-nya, diapun kaget "Ron, gede bener punya kamu" katanya, tongkolku emang gede sekitar panjang sekitar 17 cm, kemudian dia menunduk dan dipeganglah adikku yang sudah dari tadi tegang dikocoknya pelan dan akupun melenguh "ahhhh SSSssshin enak bangettttt" kulihat cairan pelumas dah keluar dari batang tangkolku, diapun terus mengocok tongkolku. "Shinta, buka ya bajunya" pintaku, iapun duduk di meja dan menanggalkan bajunya, terlihatlah payudara yang dibungkus bra warna putih berenda, kemudian kubantu dia membuka bra-nya, karena ikatannya ada di belakang. Sambil membantu kulihat matanya sudah sayu menatapku, kupagut kembali bibirnya yang merah dan kenyal tersebut. Sambil berciuman diapun ikut membuka kaosku, sehingga kini terlihatlah dua makhluk berbeda jenis telanjang tanpa selembar kainpun menutupi. Kedua makhluk yang dimabuk cinta sedang bergumul di dapur di atas meja makan yang terbuat dari kayu jati.

Setelah puas berciuman di bibir, saya pun mulai menciumi dan menjilati bagian belakang kupingnya, kemudian dengan pelan-pelan turun menyelusuri tubuhnya yang putih mulus tanpa cacat ke bagian buah dadanya, buah dadanya cukup montok dengan bentuk seperti buah pepaya sekel sekali, dengan warna puting merah muda dengan lingkar puting yang tidak terlalu lebar. Kuemut payudara sebelah kanan dan kuremas dengan halus melingkar payudara sebelah kiri. Diapun mendesis merasakan antara geli dan nikmat "ahhhhhhhh ronnnn...!!!" sambil menjambak rambutku dia mendesis pelan. Tak puas sampai di situ akupun turun menjilati bagian perutnya dan bermain-main dengan pusarnya, pusarnya sungguh bersih, tiada kotoran maupun daki di dalamnya.

Tak lama di bagian itu akupun turun ke bawah melihat gundukan daging yang terlihat menggemaskan dengan dihiasi rambut yang dicukur rapi, dan dengan celah yang masih sempit. Sejenak kutatap bentuk vaginanya masih merah muda indah sekali...ohh...inikah surga dunia.

Tak lama pun dengan naluri kelakianku kujilat mekinya, kujulurkan lidahku pada bagian lubangnya diapun kembali mendesis "ahhhh Ron, jangan di jilat aku belom cebok tadi, apa lo gak jijik?" katanya, akupun tidak menghiraukan perkataannya, memang sih ada bau pesingnya sedikit, tapi udah kepalang tanggung. Mekinya kujilati terus kumainkan klitorisnya, diapun semakin menikmati jilatanku dengan mendesis-desis dan menekan kepalaku ke bagian kewanitaanya. "Ahhhhhhhhhhh....aku mau keluar Ron...!!!" jeritnya, tubuhnya pun bergetar hebat pinggulnya dan pahanya menegang, tiba-tiba menyemprotlah dengan deras cairan kewanitaannya ke wajahku. Wah ternyata dia orgasme dengan squirting...sungguh pemandangan indah yang baru kali ini kunikmati...

Bersambung .. Cerita Hot Dewasa - Gairah Dunia Kampus (Part 2)

0 Response to " Cerita Hot Dewasa - Gairah Dunia Kampus (Part 1) "

Posting Komentar

Populer Hari ini

POPULER MINGGU INI

Diberdayakan oleh Blogger.