Cerita Ngentot Panas Bersama Manda (bag. 4)

Cerita Sebelumnya :
Setelah itu, kami berdua sama-sama tergolek di ranjangnya yang cukup lebar itu. Dengan sedikit malas, aku menarik tangan Manda untuk mengajaknya ke kamar mandi membersihkan badan.

Namun pada saat kami sama-sama berada di bawah siraman shower dan saling memandikan, tiba-tiba rudalku kembali berdiri. Dengan posisi berdiri saling berhadapan, aku angkat kaki kiri Manda dengan menyandarkannya ke dinding, sambil mengarahkan rudalku menuju liang vaginanya. Manda ikut membantu, sehingga seluruh batang kemaluanku amblas masuk ke liang vaginanya yang telah memerah itu. Bless..!

Aku kembali mengambil insiatif menyerang dengan tetap mempertahankan sebelah kaki kirinya tetap berada di paha kananku. Dan permainan yang melelahkan itu kembali membuat Manda mendapatkan orgasmenya yang ketiga, namun aku masih memerlukan waktu untuk mencapai puncak.

Karena kaki kananku merasa letih menopang kaki kiri Manda, akhirnya aku merobah posisi dan minta dia menungging membelakangiku. Dengan posisi doggy style ini, kembali aku mengocok vagina Manda dengan rudalku dari belakang dan Manda juga tak mau kalah dengan ikut-ikutan menggoyang pinggulnya, hingga akhirnya kami sama-sama menyemburkan lahar panas dari alat vital kami masing-masing.

"Oh, Shandy. Aku benar-benar puas bercinta denganku malam ini," ujarnya ketika kami sudah kembali ke ranjangnya.
"Aku juga, Manda. Terima kasih ya, telah membuat aku puas malam ini dengan kenangan tersendiri," jawabku sambil mengecup lembut bibirnya.

Aku melihat jam telah menunjukkan pukul 01.30, berarti kami telah bergumul lebih dari dua setengah jam dalam tiga ronde, dimana Manda berhasil mendapatkan orgasme hingga empat kali, sementara aku mendapatkannya dua kali. Skor sementara 4-2 untuk kemenanganku.

"Sayang, aku harus kembali ke kamarku, karena aku tidak ingin ada diantara teman-temanmu mengetahui apa yang telah kita lakukan tadi," ujarku pada Manda.
"Aku sebenarnya tidak ingin berpisah denganmu Shandy, aku ingin selalu disampingmu," harapnya.
"Kita masih punya banyak kesempatan sayang. bukankah kamu punya rencana untuk berlibur ke Indonesia? Kamu bisa menelpon aku ketika hendak berangkat menuju Indonesia. Aku pasti akan selalu mendampingimu," hiburku.

Akhirnya kami berpisah malam itu, dan aku kembali ke kamarku karena esok pagi grup kami akan mengunjungi Putrajaya di Selangor, tempat PM Malaysia berkantor, dan untuk seterusnya ke Kuala Lumpur mengunjungi beberapa tempat wisata yang ada di negaranya Abdullah Badawi itu.

Tamat

0 Response to " Cerita Ngentot Panas Bersama Manda (bag. 4) "

Posting Komentar

Populer Hari ini

POPULER MINGGU INI

Diberdayakan oleh Blogger.