Cerita Sex Paling Baru 2012 - Tante Ratna (bag. 4)

Saya sampai kaget, tapi cuma sesaat dan kaki kanan saya masukkan di antara kaki Tante Ratna. Beberapa saat dalam kondisi tersebut, perlahan saya lanjutkan dengan tangan kanan saya yang tadinya di perut sekarang merayap perlahan ke arah dalam daster dan ternyata Tante Ratna tidur tidak memakai BH. Payudaranya akhirnya tersentuh juga dan saya usap dengan perlahan sekali takut Tante Ratna bangun. Khan malu sekali jadinya, tapi sudah kadung nafsu, saya terusin aja, paling dimarahin. Kontol kugesek-gesekkan seiring intensitas tangan saya yang sekarang bukan saja mengusap tapi meremas-remas. Lagi asyik-asyiknya melakukan kegiatan mepet-mepetan, tiba-tiba Tante Ratna tersadar juga.

"Oh.. Siapa ini.." ujarnya sambil mengibaskan tangan saya.

"Sst.. Andi.. Tante.." guman saya, antara takut dan bingung.

"Maaf.. Tante.. Andi.. Khilaf" kata saya akan beranjak keluar.

"Tunggu Ndi" tahan Tante Ratna.

"Sebetulnya Tante nggak marah kok, cuma kaget aja, tak kirain siapa"

"Sekali lagi maaf Tante, tapi jangan laporan ibu ya"

"Kamu nakal ya, cuma ada syaratnya lho supaya nggak dilaporin"

"Apa Tante, pokoknya tak lunasin dech" jawab saya bingung dan takut.

"Kamu kunci kamar ini dan temenin Tante tidur malam terakhir ini, gimana?"

Wah bukan main senangnya saya dan cepat-cepat saya kunci pintu dan wow Tante Ratna sudah membuka daster, tinggal CD putihnya saja.

"Lho, kok bengong sini bobo"

"I.. Ya.."

Antara kagum dan nafsu jadi satu dech, melihat pemandangan yang bagus ini. Dan Tante Ratna menarik CD saya hingga lepas.

"Wah.. Kontolmu bengkok ya" puji Tante Ratna sambil menindih saya.

Lalu kami pun berciuman dengan lembut dan makin lama ciuman itu berubah menjadi saling jilat. Tangan saya bergerilya meremas-remas kedua payudaranya dan Tante Ratnapun meremas dan menarik-narik kontol saya.

"Ndi.. Emut.. Su.. Su Tante.. Ya" tersengal-sengal Tante Ratna mengarahkan kepala saya pada payudaranya.

Payudaranya yang putih saya emut, jilat dan gigit dengan perlahan sampai Tante Ratna merintih-rintih, sementara tangan kanan saya ikut masuk dalam CD-nya dan mengusap-usap vagina Tante Ratna yang mulai basah.

"Terr.. Us.. Ndi.. Yang.. Baw.. Ah"

Saya teruskan, celana dalam putih itu saya tarik dan tampaklah vagina yang ditumbuhi bulu halus muncul, saya jilat, cairan putih semakin banyak, slrup.. Slrup.. Slrup begitu bunyinya saya hisap sampai kepala saya terjepit kaki Tante Ratna yang udah mulai orgasme pertama.

"Ndi.. Ganti.. Po.. Sisi ya?" tanya Tante tersengal-sengal sambil mengarahkan mulutnya ke kontol saya hingga posisi kami bergaya 69.

Tante Ratna betul-betul mahir mengulum dan menghisap sampai-sampai kontol saya gerakkan perlahan ke atas ke bawah seiring kulumannya dan saya pun tak kalah gesit menjilat dan menghisap cairan putih yang semakin banyak dari Tante Ratna.

"Gan.. Tian.. Tante di atas"
Lalu kami pun berubah posisi dengan saya di bawah dan Tante Ratna di atas, sambil sedikit berjongkok Tante Ratna membimbing kontol saya masuk vaginanya dan bless.. Cleep.. Cleep.. Cleep.. Begitu bunyinya akibat goyangan pantatnya yang semok dan sodokan kontol saya sampai-sampai buah zakar saya mepet dengan vaginanya.

"Sst.. Terr.. Ss.. Pegang.. Su.. Su.. Tante.. Ndi.. Sst"

"I.. Ya.. Tante.. Mmh.."

"Nnach.. Gitu.. Rem.. As.. Yaa.." Rintih Tante Ratna karena kedua payudaranya saya remas dan kedua putingnya saya pelintir-pelintir.

Keringat Tante Ratna sudah mulai menetes bersamaan dengan keringat saya, sudah 15 menit kami melakukan sodokan dan goyangan yang hebat sampai ranjang itu berderit-derit menahan goyangan kami yang begitu liar seperti pengantin baru.

"Tan.. Andi.. Mau.. Kel.. Uar.. Nich"

"Ben.. Tar.. Ndi.. Sst.. Sst.. Samaan.. Kelua.. Rrnya ya" perintah Tante pada saya yang sudah mau bobol saja rasanya dan kami pun mempercepat sodokan dan goyangan.. Cleep.. Cleep.. Cleep.. Dan akhirnya..

"Sst.. Ce.. Pat.. Ndi.. Aakh.." Tante Ratna memeluk saya sambil menggoyang-goyang pantatnya semakin cepat, jeritaannya bersamaan dengan semprotan saya dan Tante, croot, croot muncratlah air mani itu dalam vagina Tante.

Tante Ratna memeluk saya lemas dan kami pun berpelukan dalam keadaan bugil menikmati sensasi tersebut, saya dan Tante Ratna bergumul sampai 3 kali malam itu.

"Terima kasih ya ndi, udah lama Tante nggak ngentot kayak begini"

"Sama-sama Tante, Andi juga puas kok, kapan-kapan kalo Tante ke sini kita ngentot lagi ya"

"Beres, pokoknya ini rahasia kita berdua, OK!" jawab Tante Ratna sambil mencium saya dengan lembut dan memberikan saya amplop.

"Apaan ini Tante"

"Oh, uang jajan dari Tante dan Susi buat kamu"

"Terima kasih banyak lho Tante" jawab saya senang, sudah dapat ngentot en' dapet uang lagi yang besarnya kira-kira Rp,-3.400.000,-. Lumayan lho pembaca untuk tour guide seperti saya yang nganterin Tante saya yang biseks bersama temannya selama lima hari.

Selamat jalan Tante Ratna dan Mbak Susi, semoga selamat dalam perjalanan pulang dan salam sayang dari keponakan dan sahabatmu, Andi.

TAMAT

0 Response to " Cerita Sex Paling Baru 2012 - Tante Ratna (bag. 4) "

Posting Komentar

Populer Hari ini

POPULER MINGGU INI

Diberdayakan oleh Blogger.