Selasa, 28 November 2017
Cintya
Cewek ini namanya Cintya, dia temen dari Dian anak SMP sebelah rumah kost gue. Sore itu gue lagi nongkrong di depan kost
sambil maen gitar,hampir setengah jam gue di depan, Dian terlihat pulang tapi kali ini sama temen-temennya. Domino 99 terbaik
“eh, Dian baru pulang sekolah ya? kok ampe jam segini? maen dulu ya?” gue becandain si dian. “Enggak kok mas, tadi ada les
di sekolah.” oh gitu ya gue jawab dengan santai. “trus bawa temen banyak mau ada acara apa?” tanya gue lagi. “mau belajar
kelompok mas, eh kenalin dong mas temen-temen Dian!!” Dian nyuruh gue kenalan ma temen-temennya. ” ni mas Hendra namanya”
sahut Dian. salah satunya ya si Cintya itu, uh cakep juga si Cintya ini masih kecil tapi bodinya udah mantap beda ma temen lainnya,
dalam hati gue terpesona liat si Cintya. “mas, Dian kedalem dulu ya!”, “oh iya-iya….belajar yang akur ya!” sambil tersenyum
Dian masuk kerumahnya.
e. Cintya hanya diam dan gue mulai mencumbunya lagi.
“mas masukin sekarang yah…”,bisik gue di telinganya. kakinya gue kangkangin,terlihat wajah ragu Cintya saat gue arahkan penis gue
ke memeknya,gue cium dulu kening dan bibir Cintya.. gue gesek-gesekkan penis gue ke memek Cintya yang masih basah oleh cairan orgasmenya
dan memulai penetrasikan penis gue sedikit demi sedikit,memeknya terasa sempit banget walau baru kepala penis gue yang masuk
ke lubang senggamanya,gue keluarin penis gue dan penetrasi lagi lebih dalam. ” mas….saakit mas…” rintih Cintya.
gue cabut penis gue yang belum ada setengahnya masuk ke lubang memek Cintya. gue cium lagi bibir Cintya…
“tahan ya sayang…!!” bisik gue. kembali gue penetrasikan penis gue perlahan lebih dalam dan lebih dalam lagi,
terlihat darah keluar dari memek Cintya. Cintya menjerit kesakitan “akhh…saakittt mas…” kini penis gue benar-benar ditelan dan
terasa terjepit lubang senggama Cintya.terlihat setitik air mata mengalir dari sudut matanya.wajah Cintya masih menahan sakit karena
keperawanannya robek oleh penis gue.gue diam beberapa saat agar Cintya mampu menguasai sakit di memeknya sambil menciuminya.
setelah dia agak tenang, gue mulai menarik dan mendorong penis gue,maju mundur perlahan. gue terus mengocokkan penis gue
di memeknya perlahan,terasa lubang senggama Cintya sudah bisa menerima penis gue,gue percepat gerakan penis gue. Cintya pun sudah
tidak lagi merintih kesakitan tapi berbalik mulai merasakan kenikmatan.. “akhhh…ukhh…mass..akhh..”desah Cintya keenakan.
gue ciumin bibir Cintya sambil terus mengocok penis gue di memeknya. “ukhhh…akhhh..ehhmm…” desahan nikmat kami berdua.
Cintya mendekap erat tubuh gue, “Cintya…mau ke..luar lagi…” bisiknya,terasa cairan hangat menyemprot kepala penis gue,
Cintya orgasme yang kedua kali.
penis gue terus keluar masuk di memek Cintya..beberapa saat setelah Cintya orgasme yang kedua, gue merasa sudah hampir mencapai orgasme.
gue mempercepat gerakan penis gue.. “mas udah mau keluar Cintya..” , “akhhh….uhhh.. Cintya ju..gaa…” ternyata Cintya orgasme duluan.
merasa sudah di pucuk,gue cabut penis gue dan menumpahkan sperma gue di perut Cintya. “akhh…mmmmhh…”
kami berdua terkulai berdampingan, gue menyeka keringat di kening Cintya dan mengecupnya. “makasih ya sayang…” bisik gue,
Cintya hanya tersenyum kecil.
gue bersihin sperma di tubuh Cintya yang terkulai lemas dan darah di memeknya dengan handuk kecil.
“bobo aja bentar sayang, nti mas bangunin..” kata gue. tak lama Cintya pun terlelap dan gue tutupi tubuhnya dengan selimut.
gue pandangi wajah Cintya, “memang manis banget anak ini,beruntung banget gue bisa dapetin dia” dalam hati gue berkata.
Waktu sudah menunjukkan jam lima sore, gue cium pipi Cintya buat bangunin dia. “bangun sayang dah sore..” kata gue.
Cintya pun bangun, saat akan berdiri Cintya masih merasa perih di memeknya..”akhh..” rintih Cintya sambil menggigit bibirnya.
Cintya perlahan mengenakan semua pakaiannya kembali. “kamar mandi mana mas?” tanya Cintya. “oh itu dibelakang..” kata gue,
sambil menunjuk kamar mandi. terlihat Cintya berjalan pelan menahan sakit di kemaluannya menuju kamar mandi.Judi Online terbaik
setelah selesai dari kamar mandi Cintya pamit pulang. “mas Cintya pulang dulu ya, dah sore banget…” katanya.
“iya, Cintya jangan lewat depan rumah dian ya, lewat samping aja…” saran gue.
sebelum pulang gue cium lagi kening dan bibir Cintya…
“jangan bilang sapa-sapa ya sayang!!!”bisik gue.
Cintya hanya mengangguk… “hati-hati ya Cintya!!”…..
0 Response to " Cintya "
Posting Komentar